Rabu, 14 November 2012

" Honda Grand, Dua Silinder Segaris 218 cc "

Pertemuan dengan Honda Grand ini cukup unik. Jam 12 malam di Jl. Ciledug, Tangerang tiba-tiba terdengar suara seram raungan motor sport. Sepintas minimal 400 cc ke atas. Begitu berlalu, ternyata motor cebol yang aslinya 100 cc.

Penasaran, langsung dikejar dan untungnya doi masuk SPBU. Wow.. ternyata mesin bebeknya berkepala dua alias mengusung duo head. Dari obrolan kecil dengan Haryanto yang punya motor, janji ketemu di O’N25 Oji Motor yang specialis bikin motor jadi 2 siinder.

Mesin yang dianut segaris. Tidak mengikuti tren yang sudah banyak diadopsi, yaitu konfigurasi V atau V-twin engine. Biar jelas, scrutineering pun dilakukan. Guna membuktikan memang dua silinder dan berfungsi maksimal.

Di kepala silinder tidak mengalami penggabungan. Head dibikin terpisah satu sama lain. Sehingga keduanya memiliki rante keteng dan kem sendiri-sendiri.

Kedua piston digerakkan 2 kruk as Grand yang digabung. Sistem penyatuan kruk as sederhana. Bandul kruk as kanan dilubangi. Sementara kruk as kiri dari as yang menuju kopling dimasukkan ke lubang itu. Kemudian dipres dan di las titik. Tentu sebelumnya as itu dipotong dulu.

Laher kruk as dipasang 4 biji. Dua di kanan-kiri dan 2 di tengah. Di tengah kruk as juga dipasangi gir timing untuk rantai keteng silinder kanan.




Kemudian dibuatkan crankcase baru. “Crankcase terbuat dari almu batangan yang dibentuk ulang dengan cara dicetak lalu dibubut,” jelas Rizky Fauzi, sang mekanik yang punya ide hebat ini. Mesin jadi molor sekitar 9-10 cm kesebelah kiri.

Crankcase baru ini sudah dilengkapi dudukan bearing kruk as tengah. Juga dibentuk menggunakan las babet dan argon. Kemudian finishing menggunakan mesin milling agar bisa dipasangi dua si-linder milik Grand.

Silinder blok diisi seher Kawasaki Kaze standar. Diameternya 53 mm. Dipadukan dengan stroke standar Grand 49,5 mm. Satu silindernya jadi 109,2 cc. Karena 2 silinder jadinya 109,2 x 2 = 218,4 cc.

Pengapian Grand ini hanya menggunakan 1 pulser dan 1 CDI kepunyaan Shogun. Kabel dari CDI dibikin cabang 2, untuk 2 koil Jupiter. Dan diteruskan ke busi yang juga jadi 2.


Atur Suara
Kalau 2 silinder bekerja berbarengan dengan proses kerja yang sama, suara mesin biasa saja. Seperti 2 motor 1 silinder hidup bareng.

Agar suara seram seperti moge, proses kerja silinder kiri dan kanan dibikin beda. Piston di kanan sedang kompresi, sementara piston di kiri sedang proses langkah buang.

“Meski seher naik-turun bareng, suara yang dihasilkan mesin jadi bergantian karena ledakan pembakaran antara silinder 1 dan 2 berbeda,” terang Fauzy dari Jl. KH Hasyim Ashari, Gondrong Kenanga No. 16, RT 004/01, Cipondoh, Tangerang. (motorplus-online.com)


Bore Up dan Stroke Up

Lebih cepat mana bore up atau stroke up untuk menaikan CC ?



Membicarakan hal ini sih penting ga penting ya hehehe....tapi sekiranya bisa untuk mengobati rasa penasaran dan pengetahuan  kita bersama karna langkah Bore up atau Stroke up bukan lagi jadi bahasan yang spesial di kalangan komunitas balap....hal ini bisa di temukan di setiap tunggangan harian teman-teman...unutk itu IBLJ mencoba membahas sedikit masalah bore up dan stroke up....terutama maslah efesiensi kenaikan kapasitasnya bukan karakteristiknya...karna masalah karakteristiknya pernah di ulas di IBLJ sebelumnya...
namun maaf bahasan mungkin akan di buat sesederhana mungkin...maklum keterbatasan SDM...hehehe jadi di bahasnya ala jalanan aja deh....yang penting pointnya teman-teman dapet......yuk langsug aja kita buktikan...

CONTOH :
Ada 3 spek dasar mesin yang ingin kita coba 50mm ,60mm ,70mm, ke tiganya memiliki angka yg berbeda2 guna mengetahui selisih yang didapat secara keseluruhan dan membandingkan persentasi yang di dapat dari ke tiga spek mesin tsb

Rumus meng hitung CC /kapasitas silinder
(4/3,14 x  b x b x s) / bisa juga dengan cara yang lain
ket : 
b = bore
s = stroke

1. Jika spek standarnya adalah bore x stroke = 50mm x 50mm = 98 cc
    Mari kita hitung apabila setelah melakukan bore up dan stroke up sebesar 1mm
*  Jika di Stroke up
    Bore x stroke = 50mm x 51mm = 100 cc
    (di dapat dari 4/3,14 x 5,0 x 5,0 x 5,1 = 100  ket : ukuran mm pada bore dan stroke di jadikan cm)
*  jika di bore up
    Bore x stroke = 51mm x 50mm = 102 cc
    (di dapat dari 4/3,14 x 5,1 x 5,1 x 5,0 = 102   ket : ukuran mm pada bore dan stroke di jadikan cm )

Nah ketauan kan mana yang lebih besar kenaikannya dengan angka 1mm....mari kita jadikan % selisih dari kenaikan tersebut
  • Stroke up mengalami kenaikan dari 98cc menjadi 100cc atau naik 2% kapasitasnya
  • bore up mengalami kenaikan dari 98 cc menjadi 102cc atau naik 4% kapasitasnya

Kenaikan % ini harus kita uji lagi kebenaran apabila hal ini memang benar...dengan menggunakan angka dasar perhitungan spek yang berbeda....kalo tadi dari basik spek 50mm x 50mm coba sekarang dari 60 mm x 60mm.... apakah akan ada perbedaan angka % nya apabila angka basik speknya berbeda.....


2. Jika spek standarnya adalah bore x stroke = 60mm x 60mm = 169 cc
    Mari kita hitung apabila setelah melakukan bore up dan stroke up sebesar 1mm
*  Jika di Stroke up
    Bore x stroke = 60mm x 61mm = 172 cc
    (di dapat dari 4/3,14 x 6,0 x 6,0 x 6,1 = 172  ket : ukuran mm pada bore dan stroke di jadikan cm)

*  jika di bore up
    Bore x stroke = 61mm x 60mm = 175 cc
    (di dapat dari 4/3,14 x 6,1 x 6,1 x 6,0 = 175   ket : ukuran mm pada bore dan stroke di jadikan cm)
  • Stroke up mengalami kenaikan dari 169cc menjadi 172cc atau naik 2% kapasitasnya
  • bore up mengalami kenaikan dari 169 cc menjadi 175cc atau naik 3% kapasitasnya (pada bore up dengan basik sepk 61mm x 60mm mengalami penurunan 1 %) masi ragu kan...untuk itu lah IBLJ membandingkan denga 3 spek dasar sekali gus....NEXT


3. Jika spek standarnya adalah bore x stroke = 70mm x 70mm = 269 cc
    Mari kita hitung apabila setelah melakukan bore up dan stroke up sebesar 1mm

*  Jika di Stroke up
    Bore x stroke = 70mm x 71mm = 274 cc
    (di dapat dari 4/3,14 x 6,0 x 6,0 x 6,1 = 274  ket : ukuran mm pada bore dan stroke di jadikan cm)

*  jika di bore up
    Bore x stroke = 71mm x 70mm = 277 cc
    (di dapat dari 4/3,14 x 7,1 x 7,1 x 7,0 = 277  ket : ukuran mm pada bore dan stroke di jadikan cm
  • Stroke up mengalami kenaikan dari 269cc menjadi 274cc atau naik 2% kapasitasnya
  • bore up mengalami kenaikan dari 269 cc menjadi 277cc atau naik 3% kapasitasnya (pada bore up dengan basik sepk 71mm x 70mm mengalami penurunan 1 % di bandimh dengan spek dasar yang pertama)

mungkin dari sini kita bisa mengambil kesimpulan sementara bahwa kenaikan kapasitas tidak bisa di patok dengan angka mati..... namun bisa kita gunakan anggka rata-rata.....
jadi dengan perhitungan di atas langkah Bore up adalah langkah tercepat untuk menaikan kapasitas
dengan selisih %  per 1mm adalah :
  • Bore up dapat menaikan kapasitas sebanyak 3-4%  (Dengan 1mm)
  • sedangkan struk up rata-rata 1,5 -2% (Dengan 1mm)
 Mudah-mudahan dengan ulasan ini teman-teamn dapat memperhitungkan kembali mana yang lebih di perioritaskan bore up atau struk up ....dan mohon maaf bila ada kekeliruan dalam bahasan ini....

Ket : Untuk naik stroke 1mm yang di gunakan di sini adalah nilai totalnya yang di dapat dari 0,5x0,5=1mm

semog bermanfaat..

"Sejarah Drag Race"

 Balap Drag merupakan kompetisi di mana kendaraan tersebut bersaing untuk menjadi yang pertama untuk menyeberangi garis finish, biasanya dari awal berdiri, dan dalam garis lurus. Drag mendapatkan popularitas di Amerika Serikat setelah Perang Dunia II,olahraga terus tumbuh dalam popularitas dan menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 2009,ada ratusan dragstrips beroperasi, terutama di negara maju.

    Ras drag Kebanyakan dimulai dengan standing start dan hanya 1 / 4 mil panjang (1.320ft (400 m)). Tercepat lulus sampai saat ini adalah 3,58 detik yang ditetapkan oleh SammyMiller dalam mobilnya roket Vanishing Point. Berlalu kali kali berkisar antara pertengahan-4detik untuk 23 detik, dengan kecepatan finishing (kecepatan perangkap) mulai dari 60 mphmenjadi lebih dari 330 mph (530 km / jam), tergantung pada jenis kendaraan. Kendaraancepat butuh parasut (diamanatkan oleh peraturan) untuk memperlambat kecepatankendaraan tersebut
.

   Sebelum setiap perlombaan, setiap pengemudi diperbolehkan untuk melakukan burnout,yang memanaskan ban dan meletakkan karet down di awal jalur, meningkatkan daya tarik.Setiap pembalap maka berbaris (atau tahapan) di awal garis start. Perlombaan drag informal dapat dimulai dengan cara apapun, termasuk yang mengibarkan bendera dan menjatuhkan lengan. Metode ini lebih cenderung dilihat dalam suasana tidak terorganisir, yang paling populer dengan balap jalanan ilegal. Disahkan Perlombaan dimulai elektronik,dengan serangkaian lampu diatur secara vertikal-yang dikenal sebagai "pohon Natal" atauhanya "pohon". Pohon Natal terdiri dari kolom lampu untuk setiap pembalap / lajur.

Selasa, 30 Oktober 2012

Honda C100 DOHC silinder head FU

Honda Legenda in sentul

Drag Sentul

Ini lah hdup kita, Drag racing menjadi nyawa yang kita hirup, gelegar knalpot bak petir adalah lagu yang kita dengar, dan aroma uap oktan yang menjadi candu di sekujur nadi.
karena kita merasa jiwa kita bebas untuk beberapa saat di atas motor bersama mesin performa tinggi yang kita banggakan....
balap itu tentang jiwa, tak hanya sekedar kesenangan jika kamu telah merasakan jatuh bangun di dalamnya , maka itu lah jati dirimu yg sesungguhnya. dan ketika kamu tetap bangkitdan terus mencoba, maka itu lah apa yang disebut anugerah.
ketika mesinmu hancur luluh lantak,remuk redam, namun semangatmu tak pernah padam. meski terkena jump start, dan esok kamu tak pernah takut untuk meluncur lebih cepat dan kegagalan lah yg akan membuatmu mnenjadi lebih kuat.


Gassssssssssss Polllllllll trek lurus 201m !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!